MATERI BIN KELAS X K13
A. TEKS
LAPORAN HASIL OBSERVASI
1. Mengidentifikasi Isi Teks
Laporan Hasil Observasi
Dari segi
isi, laporan hasil observasi mempunyai ciri sebagai berikut.
a.
Bersifat objektif.
b.
Ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan.
c. Tidak
mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang tidak tepat,
atau pemihakan terhadap sesuatu.
d.
Ditulis secara lengkap
Baca
pembahasan lengkap dan contoh mengidentifikasi isi teks laporan hasil
observasi klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/mengidentifikasi-isi-teks-laporan-hasil.html
2. Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil
Observasi
Sebuah
ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok-pokok pikiran yang dirangkai
menjadi satu dengan tetap memerhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut
pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan.
Untuk
menyusun sebuah ringkasan, hal yang pertama harus dilakukan adalah membaca
pemahaman isi teks, kemudian menemukan pokok-pokok isi informasi di dalamnya.
Pokok-pokok isi sebuah teks dapat ditemukan dengan menemukan kalimat
utamanya.
Baca
pembahasan lengkap dan contoh menyusun ringkasan isi teks laporan hasil
observasi klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/menyusun-ringkasan-isi-teks-laporan.html
3. Menyimpulkan Fungsi Teks
Laporan Hasil Observasi
Laporan
hasil pengamatan dapat berfungsi untuk memberitahukan atau menjelaskan tanggung
jawab tugas dan kegiatan pengamatan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga
dapat berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu
informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan.
Baca
pembahasan lengkap dan contoh menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi
klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/menyimpulkan-fungsi-teks-laporan-hasil.html
4.
Menganalisis Isi, Struktur, dan Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil
Observasi
Teks
laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil
pengamatan, bukan hasil imajinasi.
Teks
laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau
klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat.
Aspek
kebahasaan teks laporan hasil observasi di antaranya meliputi kata serta frasa
verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi dan kalimat deskripsi, kalimat
simpleks dan kompleks.
Baca
pembahasan lengkap dan contoh menganalisis isi, struktur, dan aspek
kebahasaan teks laporan hasil observasi klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/menganalisis-isi-struktur-dan-aspek.html
5. Mengonstruksikan Teks Laporan
Hasil Observasi
Menyusun
teks laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1.
Menentukan objek yang akan diamati!
2.
Menyusun jadwal observasi yang akan dilakukan.
3.
Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau
poin-poin pengamatan terlebih dahulu.
4.
Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan siswa diminta mengambil foto
dan memvideokan observasi.
5.
Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan meperhatikan ketepatan isi,
struktur, dan kaidah kebahasaannya.
Baca
pembahasan lengkap dan contoh mengonstruksikan teks laporan hasil observasi
klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/mengonstruksikan-teks-laporan-hasil.html
B. TEKS
EKSPOSISI
1. Pengertian Teks Eksposisi
Teks
eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain
memahami pendapat yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan oleh penulis
atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan
yang disampaikan, penulis atau pembicara menyertakan alasan-alasan logis.
2.
Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
3. Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi
a. Banyak Mengunakan istilah yang sesuai dengan
bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis
atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.
b. Banyak
menggunakan kata sifat.
c. Banyak terdapat perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).
c. Banyak terdapat perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).
d. Banyak menggunakan kalimat verbal, yaitu kalimat
berpredikat verba.
4.
Menyusun Teks Eksposisi
Langkah penulisan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
a. Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang
mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
b. Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar, majalah, buku, ataupun internet.
a. Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang
mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
b. Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar, majalah, buku, ataupun internet.
c. Membuat kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis,
yang mencakup tesis,
argumen, dan penegasan (kesimpulan).
d. Mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat.
argumen, dan penegasan (kesimpulan).
d. Mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat.
Baca penjelasan lengkap materi pembelajaran teks eksposisi klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/materi-pembelajaran-teks-eksposisi.html
C. TEKS ANEKDOT
1. Pengertian dan Fungsi Teks Anekdot
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot.
Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar
dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan.
2. Struktur Teks Anekdot
Anekdot
memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
3.
Kebahasaan Teks Anekdot
Seperti
juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a)
menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, (b) menggunakan
kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban]; (c)
menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti
kemudian, lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan
berjalan, ; (e) menggunakan kalimat perintah (imperative sentence); dan (f)
menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk
dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
4. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.
4. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.
5. Pola
Penyajian Anekdot
Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Baca
materi lengkap teks anekdot Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/11/materi-pembelajaran-teks-anekdot.html
D. TEKS
CERITA RAKYAT/HIKAYAT
1. Mengidentifikasi Karakteristik Hikayat
Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Adapun karakteristik hikayat antara lain (a) terdapat kemustahilan dalam cerita, (b) kesaktian tokoh-tokohnya, (c) anonim, (d) istana sentris, dan (e) menggunakan alur berbingkai/cerita berbingkai.
Berikut contoh karakteristik bahasa hikayat yang terdapat dalam teks “Hikayat Indera Bangsawan”.
Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Adapun karakteristik hikayat antara lain (a) terdapat kemustahilan dalam cerita, (b) kesaktian tokoh-tokohnya, (c) anonim, (d) istana sentris, dan (e) menggunakan alur berbingkai/cerita berbingkai.
Berikut contoh karakteristik bahasa hikayat yang terdapat dalam teks “Hikayat Indera Bangsawan”.
2. Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Hikayat
Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh analisis nilai yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawab berikut!
Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh analisis nilai yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawab berikut!
3. Struktur Teks
Hikayat
Hikayat merupakan teks bagian dari prosa yang mirip dengan cerpen. Oleh
karena itu struktur hikayat pada dasarnya sama dengan teks cerpen.
a. Abstraksi
b. Orientasi
c. Komplikasi
d. Evaluasi
e. Resolusi
f. Koda
4. Ciri Kebahasaan
Teks Hikayat
Ciri kebahasaan teks hikayat antara lain sebagai berikut.
a. Banyak menggunakan konjungsi
b. Banyak menggunakan kata arkais
c. Banyak menggunakan majas atau gaya bahasa, terutama majas antonomasia
dan majas simile.
Komentar
Posting Komentar