MATERI BIN KELAS XI K13
Pengertian Teks Prosedur
Teks Prosedur adalah teks yang berisi
cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi
langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang
diinginkan. Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara,
tips atau tutorial melakukan langkah tertentu. Didalam teks prosedur terdapat
kata imperatif atau kata perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks
agar si pembaca melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut.
Misalnya kamu sedang mencari tulisan
cara memutihkan wajah melalui internet, nah pada teks tulisan tersebut akan ada
cara atau langkah bagaimana memutihkan wajah sehingga menghasilkan putih bersih
seperti yang kamu inginkan. cara yang disajikan pun langkah demi langkah secara
berurutan agar sipembaca mampu mengikuti tutorial yang disajikan. ngerti ? oke
lanjut. . .
Pada teks prosedur,
isi dari tulisannya selalu berhubungan dari awal sampai akhir, dan dari setiap
isinya terdapat keterangan-keterangan agar mudah dipahami oleh pembaca.
Tujuan
Teks Prosedur
Teks prosedur bertujuan untuk
memudahkan pembaca maupun pendengar agar dapat mengikuti langkah atau perintah
dari isi teks yang tujuan akhirnya bisa sesuai keinginan pembaca maupun
pendengar.
Struktur Teks Prosedur
- Tujuan
Tujuan pada teks prosedur adalah
pengantar umum sebagai penanda apa yang akan dibuat atau dilakukan dan motivasi
dalam melakukannya.
- Bahan
dan Alat
Berisi mengenai rincian bahan dan alat
yang digunakan dengan ukuran yang akurat.
- Langkah-langkah
Berisi langkah melakukan sesuatu dengan
urut secara per tahap.
- Penutup
Berisi penekanan pada keuntungan dan
ucapan selamat melakukan sesuatu.
Ciri
Ciri Teks Prosedur
Adapun ciri-ciri teks prosedur yang
diantaranya yaitu:
- Menggunakan
pola kalimat perintah (imperatif).
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna
meminta/ memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh :
1.
Tolong matikan kran air itu!
2.
Jangan membuat ribut, anak-anak!
3.
Saya minta kerjakan tugasmu tepat
waktu!
- Menggunakan
kata kerja aktif.
Kata kerja yang memberikan suatu
tindakan kepada objeknya misalnya :
1.
Menyiram
2.
Membungkus
3.
Melempar dan lain – lain.
- Menggunakan
kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan.
Kata penghubung yang menyatakan waktu
kegiatan yang hadir dan bersifat kronologis.Contoh:
1.
–Selanjutnya
2.
–Berikutnya
3.
–Kemudian
4.
–Lalu
5.
–Setelah itu.
- Menggunakan
kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara yang akurat.
Gunanya menambahkan atau memberi
keterangan pada kata lain.
Contoh:
1.
Ibu mengiris lobak menggunakan pisau
tajam.
2.
inta menyiram bunga dengan tangki air
miliknya.
3.
Aku harus pergi ke rumah paman
sekarang.
- Terdapat
tujuan, langkah-langkah dan penutup.
- Menggunakan
kalimat imperatif atau kalimat perintah sehingga pembaca bisa mengikuti
apa yang diperintahkan pada sebuah teks.
- Menggunakan
kalimat penghubung sehingga dari awal dan akhir teks saling terkait.
- Menggunakan
kalimat langsung dan tidak langsung.
- Menggunakan
kalimat saran dan larangan.
- Menggunakan
kriteria atau batasan tertentu.
- Menggunakan
kata keterangan.
- Berisi
pemberian informasi.
- Berisi
langkah yang terperinci
- Menggunakan
akhiran -i dan -kan, contohnya, jangan lupa selalu siram-i bunganya setiap
hari, lempar-kan bola tersebut keatas.
Macam
Macam Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki 3 macam jenis
diantaranya, teks prosedur sederhana, kompleks dan protocol.
- Teks
Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana yaitu teks yang
berisi langkah-langkah sederhana yang biasaya hanya 2-4 langkah saja dalam
melakukannya, contohnya cara login facebook.
- Teks
Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks yaitu teks yang
berisi banyak langkah dalam melakukannya. contohnya, cara membuat sambal
balado, cara mengajukan pembuatan kartu SIM, cara memperpanjang STNK, prosedur
pembuatan ktp.
- Teks
Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol adalah teks yang
pada setiap langkahnya bisa diubah tidak harus runut, walaupun berubah, tetapi
hasil akhirnya tetap sama. misalnya, jika memasak mie instan kita bisa merebus
dengan memasukan mie dan bumbu kedalam air rebusan dari tungku atau bisa
memasukan air panas kedalam wadah yang berisi mie lalu memasukan bumbu.
Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki kaidah kebahasaan
diantaranya, konjungsi temporal, kata imperatif, verba material dan tingkah
laku, partisipan manusia, bilangan pendanda, kalimat introgatif dan kalimat
deklaratif.
·
Kalimat Imperatif – Kalimat yang
mengandung perintah, fungsinya ialah untuk meminta atau melarang seseorang
untuk melakukan sesuatu.
·
Kalimat Deklaratif – Kalimat yang berisi
pernyataan, fungsinya ialah untuk memberikan informasi atau berita tentang
sesuatu.
·
Kalimat Interogatif – Kalimat yang berisi
pertanyaan, fungsinya ialah untuk meminta informasi tentang sesuatu.
·
Konjungsi Temporal – Konjungsi temporal
merupakan kata penghubung yang berhubungan secara kronologis dengan waktu dan
kejadian dari kedua peristiwa yang memiliki keterkaitan. Misalnya, setelah ini,
kemudian, lalu, sesudah itu, selanjutnya, sebelum itu, dan lain-lain.
·
Verba material dan tingkah laku – Verba material adalah
perbuatan yang mengacu pada tindakan, seperti potonglah ubi itu, masukan air
kedalam wadah. Sedangkan Verba tingkah laku adalah perbuatan yang mengacu pada
tindakan berdasarkan ungkapan, seperti, tunggu kira-kira 5 menit, tunggu sampai
matang, tetap pertahankan, dan lainnya.
·
Partisipan manusia – Partisipan manusia
adalah mempartisipasikan atau mengikutsertakan manusia dalam tulisan tersebut
untuk membantu langkah-langkahnya.
·
Bilangan penanda – Bilangan penanda
adalah bilangan yang mengurutkan langkah-langkah pada tulisannya.
Contoh Teks Prosedur Kiat
Berwawancara Kerja Beserta Strukturnya
Bagi perusahaan, wawancara merupakan
kesempatan untuk menggali kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam,
melihat kecocokannya dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat
perusahaan. Wawancara pun menjadi ajang tanya jawab antara pewawancara dengan
calon. Agar mudah dipahami oleh mitra bicara, kita harus berbicara dengan
jelas. Jaga agar kita tidak berbicara terlalu cepat atau lambat, atur juga
suara agar jelas terdengar. Suara yang terlalu pelan membuat kita terlihat
kurang percaya diri, sementara suara yang terlalu keras membuat kita terlihat
agresif. Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu keharusan.
Selain itu,
perhatikan betul apa yang disampaikan pewawancara agar kita dapat memerikan
jawaban yang relevan. Tak ada salahnya menanyakan kembali atau mencoba
mengulangi pertanyaan yang diajukan untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah
benar. Namun, jangan melakukannya terlalu sering karena justru akan membuat
pewawancara mempertanyakan daya tangkap kita. Bahasa tubuh pun ikut memegang
peranan. Gerakan nonverbal seperti mengangguk atau sikap tubuh yang agak
condong ke depan menunjukkan bahwa kita tertarik pada apa yang disampaikan si
pewawancaraa. Pastikan pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara, karena
kontak mata penting dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.
Singkatnya, akan
lebih baik jika kita mampu menampilkan sikap yang antusias secara verbal maupun
nonverbal. Oleh karena itu, hindari bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif,
seperti menggoyangkan kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata.
Cara berbicara yang percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik
minat pewawancara.
Pada saat berbicara,
hindari uraian yang panjang lebar dan berteletele. Cobalah mengemas kalimat
secara singkat dan terfokus, namun tetap menarik. Kita diharapkan mampu
menunjukkan bahwa kita adalah orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan.
Ceritakanlah kemampuan atau pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut.
Hindari mengkritik atasan atau rekan kerja sebelumnya karena ini menunjukkan
sikap yang tidak professional.
Selama wawancara berlangsung,
jadilah diri sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun jauh lebih
baik menjadi diri sendiri dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba
mengatakan sesuatu yang menurut kita akan membuat pewawancara merasa terkesan.
Jangan melebih-lebihkan kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan memberikan
data yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data
tersebut hanyalah karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita
sendiri dengan tepat.
Pewawancara biasanya
memberikan kesempatan kepada kita untuk mengajukan pertanyaan di akhir
wawancara. Gunakanlah kesempatan ini secara elegan dengan cara menunjukkan rasa
ingin tahu kita tentang lingkup dan deskripsi tugas posisi yang dilamar,
kesempatan pengembangan diri, dan sebagainya. Ini wajar, karena bersikap pasif
dan menyerahkan segala sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan menambah
nilai kita di mata pewawancara.
Calon yang mau
bertanya dalam porsi yang tepat menunjukkan kesungguhan minatnya pada posisi yang
ditawarkan dan juga pada perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula
pembicaraan mengenai gaji dan tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat
yang mampu menentukan nominal gaji yang ia harapkan, karena dianggap dapat
melakukan penilaian atas kemampuannya dan tugas-tugas yang akan dilakukan.
Tentu saja angkanya harus logis sambil tetap membuka kesempatan untuk
negosiasi. Dengan persiapan matang dan unjuk diri yang baik saat wawancara,
kita telah meninggalkan kesan yang layak untuk dipertimbangan oleh perusahaan.
(Sumber: “Unjuk Diri
yang Baik dalam Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan).
·
Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur
dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan
pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh teks
berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa pengertian
wawancara dan manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1).
2. Langkah-langkah
berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik
yang ditentukan (paragraf 2-9)
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila
petunjukpetunjuk itu dijalankan dengan baik (paragraf 10)
·
Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
1. Banyak menggunakan
kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh
akhiran –kan, -i, dan partikel –lah.
Bentuk dasar
|
Imbuhan/Partikel
|
Bentukan Kata
|
perhati
|
-kan
|
perhatikan
|
pasti
|
-kan
|
pastikan
|
tunjuk
|
-kan
|
tunjukkan
|
cerita
|
-kan
|
ceritakan
|
hindar
|
-i
|
hindari
|
jadi
|
-lah
|
jadilah
|
2. Banyak menggunakan
kata-kata teknis yang berkaitan dengan topikyang dibahasnya. Apabila teks
tersebut berkenaan dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah
komunikasi pula, misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal,
nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.
3. Banyak menggunakan
konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan, seperti selain itu, pun,
kemudian, selanjutnya, oleh karena itu, lalu, setelah itu, dan di
samping itu.
4. Banyak menggunakan
pernyataan persuasif. Berikut adalah contoh kalimatnya.
·
Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi keharusan.
·
Singkatnya, akan lebih baik bila kita mampu
menampilkan sikap yang antusias, verbal, maupun nonverbal
5. Apabila prosedur itu
berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci
tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Contoh Teks Prosedur Cara Mendirikan Tenda Kemah
Ada beberapa jenis tenda yang dapat
digunakan dalam kegiatan kepramukaan, tetapi untuk kegiatan berkemah yang baik,
tenda yang digunakan hendaknya merupakan tenda standar yang mendirikannya
dengan menggunakan tali dan patok. Hal ini untuk melatih keterampilan dan
ketangkasan anggotanya dalam kegiatan berkemah tersebut.
Berikut ini cara mendirikan tenda yang
benar dan baik dalam kegiatan berkemah pramuka yaitu :
1. Periksa, bersihkan
dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang akan dipasangi tenda
2. Persiapan
perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti ; tenda, tiang, patok,
tali, palu kecil, dll.
3. Buka lembaran tenda
untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut tenda.
4. Pasang tiang tenda
sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda yang bersangkutan.
5. Tancapkan patok-patok
pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.
6. Setelah menegakan
tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah tertancap di
tanah.
7. Begitupun dengan
tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika menggunakan tali
ganda).
8. Pasang pendukung
tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya.
Demikianlah pembahasan mengenai “Teks
Prosedur” Pengertian & ( Tujuan – Macam – Ciri – Contoh ) semoga
dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda
semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Komentar
Posting Komentar